PM Kanada Trudeau Ungkap ada ‘Kerja Paksa’ di China

Canada's Prime Minister Justin Trudeau speaks with China's President Xi Jinping at the G20 Leaders' Summit in Bali, Indonesia, November 16, 2022.  Adam Scotti/Prime Minister's Office/Handout via REUTERS. THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, pada Jumat (28/4/2023) memberikan pernyataan mengejutkan perihal dengan adanya produksi besar-besaran lithium di China, sebagai bahan baku pembuat baterai untuk kendaraan listrik.

Mengutip Reuters, Trudeau menyatakan bahwa produksi lithium di China diperoleh dengan cara ‘kerja paksa’

Sementara Kanada, kata Trudeau memiliki sumber lithium yang signifikan, tetapi China telah membuat pilihan strategis selama beberapa dekade yang menjadikannya sebagai produsen terbesar di dunia.

“Jika kita jujur … lithium yang diproduksi di Kanada akan lebih mahal. Karena kita tidak menggunakan tenaga kerja paksa,” kata Trudeau dalam sambutannya di Dewan Hubungan Luar Negeri di New York, Jumat (28/4/2023).

“Karena kami mengedepankan tanggung jawab lingkungan sebagai sesuatu yang benar-benar kami harapkan untuk dipatuhi. Karena kami mengandalkan kerja sama, dalam kemitraan, dengan masyarakat adat, membayar upah hidup mereka, mengharapkan standar keamanan dan keselamatan.”

Namun sayangnya, Perwakilan Kedutaan Besar China di Ottawa tidak menanggapi permintaan komentar atas pernyataan PM Kanada Trudeau ini.

Kanada tahun lalu mengumumkan kebijakan yang lebih keras pada investasi mineral kritis – terutama dari China – karena berupaya menopang pasokan domestiknya setelah pandemi global mengungkap masalah rantai pasokan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*