Breaking News: Rupiah Cetak Rekor Terkuat 2023

Petugas menghitung uang di tempat penukaran uang Luxury Valuta Perkasa, Blok M, Jakarta, Kamis, 21/7. Rupiah tertekan pada perdagangan Kamis (21/7/2022) (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

– Nilai tukar rupiah menguat tajam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada awal perdagangan Kamis (13/4/2023) hingga mencetak rekor terkuat tahun ini.

Melansir data Refinitiv, rupiah langsung melesat 0,37% ke Rp 14.820/US$ di pasar spot. Rekor terkuat 2023 sebelumnya Rp 14.830/US$ yang dicapai pada 2 Februari lalu.

Indeks dolar AS yang merosot 0,7% pada perdagangan Rabu pasca rilis data inflasi yang melambat.

Inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) pada Maret dilaporkan tumbuh 5% year on year (yoy), dari bulan sebelumnya 6%, dan lebih rendah dari ekspektasi 5,2%.

Meski demikian, inflasi Inti justru tumbuh 5,6% sesuai dengan ekspektasi analis dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya 5,5%.

Pasca rilis tersebut, bank sentral AS (The Fed) masih diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada Mei nanti. Tetapi di sisi lain, pasar juga melihat probabilitas pemangkasan suku bunga pada Juli meningkat menjadi 50%, dibandingkan pekan lalu 38%, berdasarkan data dari perangkat FedWatch milik CME Group.

Selain itu Kabar baik datang dari operasi moneter Term Deposit Valas Devisa Hasil Ekspor (DHE) Bank Indonesia (BI) yang mulai menarik tenor jangka panjang. Artinya, dolar AS para eksportir disimpan lebih lama di dalam negeri, yang tentunya bisa menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Hal ini tentunya menjadi kabar bagus, apalagi awal pekan lalu BI melaporkan cadangan devisa yang kembali meningkat.

BI melaporkan melaporkan cadangan devisa per akhir Maret 2023 adalah sebesar US$ 145,2 miliar, naik US$ 4,9 miliar dari Februari.

Setelah mengalami tren penurunan yang panjang, cadangan devisa akhirnya mampu naik lima bulan beruntun. Selama periode tersebut, Cadev sudah melesat US$ 15 miliar, dan mendekati rekor tertinggi sepanjang masa US$ 146,9 miliar yang dicapai pada September 2021.

Posisi cadangan devisa saat ini berada di level tertinggi sejak Desember 2021.

Berdasarkan data dari Bahana Sekuritas, lelang terbaru yang dilakukan BI pada Selasa kemarin mampu menyerap US$ 19,3 juta. Dari nilai tersebut sebanyak US$ 12,5 juta masuk ke tenor 1 bulan dan US$ 6,8 juta masuk ke tenor 6 bulan.

Dalam 11 lelang yang dilakukan BI sejak awal Maret lalu, berdasarkan catatan Bahana Sekuritas baru kali ini tenor 6 bulan menarik minat eksportir. Bunga yang diberikan untuk tenor ini mencapai 5,35%.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*