Belajar dari Putra Uje, Mandiri Secara Finansial Itu Wajib!

Abidzar

– Dalam perbincangannya bersama Denny Sumargo, putra almarhum Ustadz Jefri Al Buchori (Uje), Mohammad Abidzar Al-ghifari mengungkap bagaimana keluarganya mengalami kesulitan dalam keuangan yang akhirnya memaksa Abidzar terjun ke dunia hiburan demi mandiri secara finansial.

Seperti diketahui, masalah keuangan keluarga makin bertambah saat Uje meninggal dunia.

Mulai dari kakeknya yang meninggal dunia, dan rumahnya yang terbakar. Sementara itu, ibunya, Pipik Dian Irawati Popon (Umi Pipik) harus banting tulang menafkahi keluarga.

Abidzar dan keluarga pun sempat tinggal di rumah penyanyi kondang, Rossa, satu bulan karena sudah tidak memiliki apa-apa lagi.

“Dari situ (2013/2014) sampai 2021 awal, itu gue gak punya rumah. Selama delapan tahun itu gue 12 kali pindah rumah dan itu, ngontrak, abis ngontrak ya dipinjemin rumah. Inget teh Ocha (Rossa), pernah minjemin rumah dia di Cipete,” ucap Abidzar di CURHAT BANG Denny Sumargo, (7/4).

Abidzar mengaku bahwa dirinya merasa sungkan ketika dipinjami rumah. Hal itulah yang akhirnya membuat dirinya terjun ke dunia hiburan agar bisa mandiri secara finansial, meski dulunya Abidzar justru tidak mau berkecimpung di dunia ini.

Hal lain yang juga memacu Abidzar untuk mandiri secara finansial adalah pesan dari orangtuanya yang mengatakan, jangan pernah membuat orang terbebani karena kita.

Mengenal fase hidup dalam perencanaan keuangan

Dalam perencanaan keuangan yang tidak pernah diajarkan di sekolah, setiap manusia di dunia ini hidup dalam beberapa fase yang dimulai dari fase bergantung (dependence).

Fase dependence adalah fase di mana seseorang membutuhkan orang lain agar bisa bertahan hidup. Contohnya adalah anak-anak yang membutuhkan orangtuanya untuk bergantung.

Tak hanya anak-anak, banyak pula orang dewasa yang masih berada di fase ini.

Ketika seseorang akhirnya berhasil mendapatkan pemasukan, maka mereka akan masuk ke dalam fase selanjutnya yaitu lajang (singlehood).

Di fase inilah seseorang mulai bisa dikatakan mandiri secara finansial karena bisa membiayai hidupnya walau terkadang pengeluarannya masih melebihi pemasukan.

Dari fase lajang, ada yang nanti memutuskan untuk masuk ke fase menikah, lalu fase menikah dan memiliki anak, hingga fase pensiun. Dan ada pula yang memutuskan untuk melajang hingga fase pensiun tiba.

Ketahuilah bahwa setiap fase hidup akan dipenuhi dengan tantangan finansial yang berbeda-beda.

Sebut saja orang lajang yang ingin menikah tentu harus mempersiapkan diri untuk menghadapi biaya pernikahan hingga lonjakan biaya hidup di masa yang akan datang saat sudah berkeluarga.

Mereka mendambakan anak, tentu harus bersiap diri dengan biaya persalinan, pendidikan anak, serta lonjakan biaya hidup saat ada pertambahan anggota keluarga.

Ketika seseorang tidak mandiri secara finansial, semakin sulit pula bagi mereka untuk menjawab tantangan finansial di masa depan.

Mandiri finansial tak sebatas bisa menghasilkan uang banyak

Ketahui pulalah bahwa mandiri secara finansial bukan hanya sebatas bisa menghasilkan banyak uang saat ini, dan mampu membiayai orang yang bergantung hidup pada diri kita.

Melainkan juga cerdas dalam mengelola keuangan, dan bisa merealisasikan impian-impian kita di masa depan.

Penghasilan besar yang diikuti pengeluaran besar tidak akan menghasilkan apa-apa. Apalagi jika pengeluaran yang melebihi pemasukan, Anda bisa saja masuk dalam jeratan utang.

Sebagai manusia, Anda tentunya memiliki banyak cita-cita yang ingin dicapai. Anda mungkin ingin memiliki hunian sendiri, membangun rumah tangga, jalan-jalan keliling dunia, serta menikmati masa tua yang tenang dan tentram hingga akhir hayat.

Segala impian itu bisa dicapai lewat sebuah perencanaan keuangan yang baik dan terstruktur.

Langkah awal untuk mandiri finansial

Adapun langkah awal yang bisa dilakukan bagi orang-orang muda adalah dengan membuat gambaran terhadap masa depan yang kita inginkan.

Semakin banyak cita-cita yang ingin kita realisasikan, semakin besar pula tuntutan kita untuk bisa mandiri secara finansial dengan cepat. Dengan ini, Anda diharapkan untuk merencanakan keuangan secara detail.

Ketahuilah bahwa, segala keinginan jangka pendek yang berlebih bisa saja menjegal impian jangka panjang Anda. Tidaklah salah mengorbankan beberapa keinginan jangka pendek demi mempercepat proses mandiri finansial agar masa depan Anda dan keluarga, menjadi lebih cerah.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*