Jakarta – Komedian Bedu sedang bangkit menata kembali finansial rumah tangganya. Bedu sudah menjual rumah mewahnya untuk melunasi cicilannya.
Di saat finansialnya bermasalah, Bedu tetap maju menjadi caleg. Keputusannya tetap maju caleg saat finansial bermasalah, Bedu mengakui biaya kampanye itu mahal.
“Biaya kampanye tuh mahal. Aku pakai cara laut, ada jalan darat aku pakai jalur udara. Kalau aku pakai kampanye gitu yang besar (baliho, bendera) mahal dan ngotorin lingkungan juga,” kata Bedu saat mengisi Rumpi: No Secret di kawasan Transmedia, Jakarta Selatan, kemarin.
Bedu tak menampik ada saja tudingan-tudingan miring sampai kepadanya. Dia mengakui ada saja oknum yang menuding dirinya ikut caleg karena tengah terlilit masalah keuangan.
“Kalau yang punya urusan finansial nggak boleh urusin rakyat? Takut korupsi? Kan capres-capres kita juga ada yang punya utang. Saya kan utang pribadi bukan utang politik. Nggak apa-apalah namanya juga orang pengin tahu,” ungkapnya.
“Setidaknya aku di-support, dibantu dengan sistem. Ada jaringan kita membantu. Di sini yang hadir ke masyarakat bukan balihonya, tapi orangnya,” sambungnya.
Bedu mengingatkan kini zamannya media sosial. Itu bisa sangat membantu untuk meminimalisir biaya kampanye menurutnya.
Mantan personel Cagur itu mengakui dirinya maju jadi caleg, tapi tak punya modal.
“Saya kan juga nyaleh saya bilang nggak punya modal karena kampanye mahal. Tapi saya bilang sekarang zamannya social media, kampanye bisa dari sosmed yang dari luar negeri bisa saya jangkau,” tuturnya.
“Orang bisa melihat caleg-caleg, bisa mengenal tanpa saya pasang baliho, spanduk, segala macam. Alhamdulillah saya bisa memperkenalkan diri saya dengan turun ke jalan, bisa lebih langsung kepada masyarakat,” sambung Bedu.
Bedu mengingatkan jangan sampai baliho dan spanduk kampanye mengotori lingkungan.
“Kalau kita pasang baliho, spanduk kan ngotorin ya. Kalau saya mah nggak ada duitnya,” seloroh Bedu.